Psikoterapi
adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan
pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua
kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan
"Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh
karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.
pengertian psikoterapi sebagai perawatan terhadap
suatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologi untuk melakukan intervensi
psikis. Tujuan psikoterapi menurut Corey (1991) dalam (Singgih, 2007) sebagai
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien
dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja
melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahanan intelektual.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara
klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu
menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya
membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah
dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Psikoterapi adalah
proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar
lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan
melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru
atau akan mengalami perceraian.
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu
interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti
terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus
yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip
Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian,
dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan
Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien
mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta
membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi
mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Tingkah Laku Abnormal,
Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu
oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami
masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati,
gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa
gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis
umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain
perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri
dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi
tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang
yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau
menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti
perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok
ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi karena
psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi
mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran
yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain.
Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga,
psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”--- bentuk-bentuk interaksi antara
klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang
terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh
perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar
dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan
oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan
kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang
pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal
dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan
perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus
menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti
mengadakan kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan
perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.
Ada banyak metode
psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt
Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented
Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative
Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter
Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy,
Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,
Neurofeedback dan masih banyak lagi.
sumber :
Singgih. 2007. Konseling
dan Terapi. Jakarta: Gunung mulia
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan
Mental. Yogyakarta. Kanisius