Nama : Indah Bunga Saputri
Kelas : 3 PA 03
NPM : 13510490
pengertian Transmisi budaya :
Transmisi Budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas. Transmisi kebudayaan merupakan instrument kemampuan untuk keberlanjutan nilai-nilai yang dipertahankan bersama agar tetap terjaga . sebab dengan cara ini pembentukan individu untuk menjadi anggota masyarakat sebagaimana yang diharapkan dapat diwujudkan. Dengan kata lain transmisi kebudayaan diarahkan untuk mempertahankan kolektivitas social. Transmisi budaya juga merupakan pemindahan kebuadayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
bentuk- bentuk transmisi budaya :
1. Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat(kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.Akulturasi mengacu pada pengaruh satu kebudayaan terhadap kebudayaan lain Atausaling mempengaruhi antara dua kebudayaan, yang mengakibatkan terjadinya perubahankebudayaan
Sebagaimana difusi, tak ada defenisi akulturasi yang memuaskan setiapantropolog. Defenisi diatas serupa dengan defenisi antropolog klasik Redfield, Linton, danherkovits akulturasi meliputi fenomena yang dihasilkan sejak dua kelompok yang berbedakebudayaannya mulai melakukan kontak langsung, yang diikuti perubahan pola kebudayaanasli salah satu atau kedua kelompok itu menurut defenisi ini, akulturasi hanyalah satu aspek saja dari perubahan kebudayaan. Sedangkan difusi hanyalah satu aspek dari akulturasi. Begitu pila, difusi selalu terjadi dalam akulturasi, tetapi tak dapat terjadi tanpa berkelanjutanyakontak langsung yang di perlukan bagi akulturasi. Defenisi yang menjadi standar dalam perubahan kebudayaan adalah yang dirumuskan tahun 1945. Akulturasi didefenisikan sebagai“perubahan kebudayaan yang dimulai dengan berhubungannya dua sistem kebudayaan ataulebih masing-masing otonom yang menjadi unit analisis adalah setiap kebudayaan yangdimiliki masyarakat tertentu. Individu anggota masyarakat itu jelas adalah pendukungkebudayaan, dan karena itu menjadi perantara yang menyebarkan kebudayaannya kepadaindividuyang berasal dari masyrakat lain. Dalam analisis akulturasi, individu yang mengubahkebiasaan berperilaku dan keyakinan asing, namun dikatakan adapt masyarakatnyalah yangmengalami akulturasi.Menurut Haviland (1988: 263), bahwa proses akulturasi mendapat perhatian khususdari para antropolog. Akulturasi terjadi bila kelompok-kelompok individu yang memilikikebudayaan yang berbeda saling berhubungan secara langsung dan intensif.
2.Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Definisi enkulturasi yang sistematik, pertama kalinya dikemukakan oleh Redfield, Linton dan Herskovits (1936): "Acculturation comprehends these phenomena which result when groups of individuals having different cultures come into continous first-hand contact, with subsequent changes in the original cultural patters of either or both groups". Sementara itu terdapat kritikan yang meluas tentang pembatasan tersebut, dan kemudian beberapa penulis melakukan modifikasi; termasuk juga dilakukan oleh tiga orang tersebut di atas. Sekalipun demikian, umumnya mereka tetap berpegang pada definisi tadi sekalipun memahaminya diperlukan beberapa pertimbangan untuk selalu melihat dalam keterkaitannya dengan keseluruhan dari isi memorandum.
Kajian enkulturasi kebudayaan berawal dari Inggeris, Perancis, dan Belanda untuk memecahkan masalah-masalah praktis di daerah penjajahan; juga faktor utama yang menyebabkan semakin populernya kajian ini. Sementara di Amerika perkembangan pesat dari studi enkulturasi adalah lebih berkaitan dengan berbagai masalah sosial yang timbul sebagai akibat masa depresi ekonomi (malaise).
Dalam salah satu tulisan Thurnwald (1932) bahkan mengatakan bahwa enkulturasi "Acculturation is a process, not an isolated event", sebagai implikasi dari pernyataannya itu, ia lebih menekankan suatu proses yang terjadi pada tingkat individual, karenanya "suatu proses adaptasi terhadap kondisi kehidupan baru" itulah yang disebut enkulturas.Proses Enkultirasi Kebudayaan
Pendidikan di sekolah hanya merupakan salah satu alat enkulturasi - pendidikan yang lain, mencakup keluarga, gereja, kelompok sebaya dan media masa masing-masing dengan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya sendiri. Demikian pula pendidik mungkin ingin menanamkan kualitas tertentu pada anak-anak, seperti berpikir bersih dan pertimbangan bebas, namun pendidik terbatas kesanggupan untuk berbuat demikian karena kenyataannya badan-badan lain mungkin membentuk anak secara berbeda.
3.Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Sosialisasi menurut para ahli Charlotte Buhler, Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya. Peter Berger, Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Paul B. Horton, Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya. Soerjono Soekanto, Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Awal perkembangan dan pola kelekatan pada ibu atau pengasuh:
Awal Perkembangan dan Pengasuhan Transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan awal pengembangan dan pengasuhan yang terjadi pada masing-masing individu.Dimana proses seperti enkulturasi, sosialisasi ataupun akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan yang diterimanya.
Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh maka kelekatan antara seorang anak dan ibu tersebut kurang daripada seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya bersama dengan ibu nya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi dan enkulturasi terjadi di masyarakat membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya.
Referensi:
Liliweri,Dr. Alo,M.s. 2002. Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LKis pelangi aksara.
Ihromi. T.O.2006.pokok- pokok antropologi budaya. Jakarta : yayasan obor Indonesia
http://www.scribd.com/
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943452-pengertian-sosialisasi/#ixzz29HYq9XZD
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar